Sabtu, 29 Mei 2010 0 komentar By: obet

Outbond THH 46 Berlangsung Asik

Jumat (26/0510), Pagi ini adalah pagi yang Obet tunggu. Sebuah pagi dimana Obet harus bangun lebih awal dari biasanya, yaitu jam 5 sebelum matahari terbit. Sebagai panitia dari acara hari ini, Obet memang harus datang lebih awal dari yang lain untuk memperrsiapkan acara outbond tersebut. Outbond ini diadakan sebagai media bagi Mahasiswa THH 46 agar lebih kompak dan solid. Jam 6 mereka sudah berkumpul di depan Gymnasium. Mereka melakukan pemanasan untuk meregangkan otot-otot mereka sambil menunggu kawan-kawan yang lain. Dengan semua keceriaan yang mereka bawa dari kamar mereka masing-masing.

Sebuah kejadian menyeramkan di malam sebelum acara dimulai, obet ternyata terkena penyakit insomnia berat, Obet terpaksa harus berusaha agar bisa tidur dengan cukup agar bisa bangun tepat waktu. Obet melakukan kegiatan-kegiatan yang diharapkan akan mampu membuat mata Obet lelah dan tertidur, obet mulai dengan membaca buku yang selalu membuatnya mengantuk, yaitu buku kuliah seperti biologi dan kimia terlebih lagi kalukulus yang menyimpan roh jahat pencipta rasa ngantuk. Hehehe.. ^^  Tapi ternyata insomnia itu tidak kunjung hilang dari diri Obet. Lalu obet membuka laptop dan memulai untuk memainkan sebuah game yang diharapkan dari pancaran layarnya dapat mengantukan. Semua yang dilakukannya terasa sia-sia. Ternyata obet mulai bosan bermain dengan laptop. Lalu Obet mulai meletakkannya dan menyerah. Setelah apa yang Obet lakukan, obet mulai melirik jam yang ada di meja belajar, Obet merasa kaget karena ternyata jamnya itu mati dan Obet pun mengunakan handphone-nya untuk melihat jam. Obet merasa ngantuk setelah Obet berada di atas kasur yang bau apek itu.. Kasur yang selama hidupnya selalu mendapat curahan air segar yang obet berikan tiap malam atau bahasa kerennya itu ileerr.. ^^ Setelah dievaluasi Obet mulai merasa ngantuk setelah melihat jam di handphone-nya yang menunjukkan jam 3 pagi, jam dimana ayam bersiap untuk melakukan paduan suara menyambut pagi. Rupanya, jam di meja belajar memberikan sugesti kepada Obet tetap melakukan aktivitasnya tanpa rasa ngantuk. Namun saat Obet telah menyadarinya, Obet menglami ngantuk yang luar biasa. Hingga mengakibatkan Obet telat bangun nih ceritanya..Obet ga menyadari bahwa Obet ttetidur hingga jam 06.30 pagi. Padahal Obet telah membuat alarm pengingat agar Obet bangun pagi. Telah banyak sms yang diterima Obet pagi itu, tapi Obet ga menyadarinya. Obet baru terbangun setelah mendengar suara dering handphone. Tapi anehnya telepon itu bukanlah berasal dari teman-teman THH, tapi dari teman kelasku B15 yang menanyakan laporan biologinya. Walaupun begitu  Obet bersyukur ternyata Obet ga telat-telat bangettt..Masih ada yang lain yang lebih telat..Hahaha Obet langsung ngabur ke kamar mandi; gosok gigi dan cuci muka ala cowboy Amerika. Kebodohan yang berlanjut setelah mandi adalah Obet ga datang langsung ke tempat acaranya. Obet malah datang ke tempat bukan semestinya. Obet mengira teman-teman THH telah mobilisai menuju tempat outbond yang akan dilaksanakan. Semua itu menyebabkan acaranya ngaret hingga jam 7 pagi. Obet datang disambut dengan teriakan dan sorak sorai dari teman-teman “Huuu…Kok ketua acaranya telat?”...ckckckck

Mahasiswa TPB IPB Berburu Beasiswa


Hampir setiap hari di tiap langkah Obet menuju kampus, Obet meilhat Kantor Direktorat Tingkat Persiapan Bersama (TPB) Institut Pertanian Bogor yang ramai oleh kerumunan mahasiswa yang hendak mengurus persyaratan pengajuan beasiswa. Dari Sabang sampai Merauke, mereka berlomba-lomba untuk meraih beasiswa yang disediakan. Beasiswa yang tersedia saat ini berasal dari Karya Salemba Empat (KSE). Beasiswa tersebut disediakan bagi seluruh mahasiswa program S1 tahun kedua atau semester 3 dari beberapa universitas negeri di Indonesia, seperti Universitas Indonesia, Institut Pertanian Bogor, Universitas Gajah Mada dan Institut Teknologi Bandung. Beasiswa diberikan dalam bentuk tunjangan belajar sebesar Rp 500.000/bulan selama satu tahun ajaran (2 semester) dan program keterampilan lainnya seperti pelatihan kewirausahaan, jurnalistik dan leadership. Hingga 27 Mei 2010 telah tercatat sekitar 2000 pendaftar dari mahasiswa TPB IPB. Hal ini membuktikan betapa antusiasnya
Kamis, 27 Mei 2010 0 komentar By: obet

Janin dalam Segelas Koktail

Janin dalam segelas koktail? Jangan berpikir seram dulu. Ini "gaya" Italia untuk memperingatkan perempuan tentang bahaya konsumsi alkohol selama hamil. Negeri Pizza itu meluncurkan kampanye penyadaran berupa poster bergambar janin di dalam gelas koktail.

Kampanye baru itu memperlihatkan janin dalam posisi meringkuk di dasar gelas, di bawah es batu dan sepotong irisan jeruk. Iklan kampanye itu membawa pesan sederhana, "Ketika seorang ibu minum alkohol, bayinya pun akan minum alkohol juga."

Peringatan kesehatan itu telah diluncurkan di wilayah timur laut Veneto. Iklan itu akan tampak di bus-bus, di papan iklan, serta toilet perempuan di bar, restoran, dan klub malam.

Motor Dilarang Pakai Premium Lagi

Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menyatakan opsi pelarangan BBM bersubsidi bagi sepeda motor muncul karena jumlahnya yang tidak terkendali sehingga penggunaan BBM bersubsidi terus melonjak.

Kepala BPH Migas, Tubagus Haryono menjelaskan opsi pelarangan penggunaan premium bagi kendaraan roda dua itu merupakan opsi yang paling akhir muncul dalam rapat pembahasan pembatasan konsumsi BBM bersubsidi beberapa waktu lalu.

Rapat itu dihadiri oleh perwakilan BPH Migas, Direktorat Jenderal Migas Kementerian ESDM, Kementerian Perhubungan, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia Gaikindo), Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) serta Ditlantas POLRI.

Opsi ni hanyalah wacana belaka. Belum ada keputusan resmi atas pernyataan ini.
Menurut Tubagus, opsi itu muncul karena jumlah kendaraan bermotor di tanah air yang terus meningkat sehingga berdampak pada peningkatan jumlah konsumsi BBM bersubsidi.
Saat ini rata-rata konsumsi premium setiap kendaraan sekitar 2 liter per hari. Dengan jumlah sepeda motor sebanyak 35 juta unit maka dalam sehari konsumsi  BBM bersubdisi bisa mencapai 70 juta liter.

"Memang pertumbuhan jumlah sepeda motor itu cukup tinggi yaitu sekitar 5-6 persen per tahun," katanya.

Selain opsi itu, Tubagus menyatakan ada sejumlah opsi lainnya yang muncul dalam rapat tersebut. Opsi lainnya yaitu hanya kendaraan pelat kuning atau kendaraan umum yang boleh menggunakan BBM bersubsidi serta melarang mobil pribadi yang diproduksi di atas tahun 2007 untuk menggunakan premium.

"Ada juga opsi lainnya. Tapi semuanya masih dibahas dan belum diputuskan secara final," ungkapnya.

Tubagus menambahkan, pembatasan penggunaan BBM bersubsidi di tanah air memang harus dilakukan karena  jika  tidak dibatasi maka konsumsi BBM bersubsidi akan membengkak menjadi 40,1 juta kiloliter. Sementara kuota yang sudah ditetapkan dalam APBN-P 2010 yaitu 36,5 juta kiloliter.

Berdasarkan data BPH Migas, konsumsi premium  pada tahun ini akan meningkat sekitar 9,34 % menjadi 23,3 juta KL dari realisasi penyaluran BBM pada tahun 2009 sebesar 21.218.838 KL. Sedangkan konsumsi solar akan naik sebesar 8,22 % dari 12.104.723 KL pada tahun 2009 menjadi 13,1 juta KL pada 2010.

Sementara untuk konsumsi minyak tanah akan turun 17,28 % dari realisasi konsumsi minyak tanah pada tahun 2009 sebesar 4.593.579 KL menjadi 3,8 juta pada tahun 2010.

Ambisi Indonesia Jadi Produsen Produk Organik Terbesar di Dunia??

Jakarta - Indonesia menargetkan bisa menjadi produsen produk pertanian organik (non kimia) terbesar di dunia. Potensi pertanian Indonesia sangat besar, diharapkan bisa menyuplai pangan ke dunia.

"Diharapkan Indonesia menjadi produsen organik terkemukan di dunia, feed the world," kata Menteri Pertanian Suswono dalam acara pembukaan Agro & Food Expo 2010 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Kamis (27/5/2010).

Suswono menambahkan pengembangan produk pertanian organik sudah dicanangkan sejak tahun 2001 lalu. Hal ini sangat penting karena kampanye-kampanye negatif terkait persoalan lingkungan cukup menjadi isu penting di era tuntutan global saat ini.

"Untuk menjamin produk itu organik maka perlu disertifikasi. Ini untuk meningkatkan kepercayaan pasar," katanya.

Suswono juga mengatakan pengembangan produk organik, tidak terlepas juga terhadap tuntutan pasar global terhadap produk-produk pertanian di antaranya memenuhi keamanan untuk dikonsumsi, memenuhi nutrisi yang tinggi, dan ramah lingkungan.

"Sudah ada 7 lembaga sertifikasi (produk organik di Indonesia), saya harapkan tetap menjaga kredibiltasnya. Jangan sampai mengejar tuntutan mendapatkan keuntungan lalu mengambaikan ketentuan yang ada. Jadi harus menjaga kredibilitas," serunya.