Sabtu, 01 Mei 2010 By: obet

Sudah saatnya kita terbebas dari kemacetan

Kenapa? Karena kemacetan berdampak buruk bagi kesehatan, menaikan risiko terkena serangan jantung dan stroke sama tiga kali lipat, dan negara rugi 43 Triliun setiap tahunnya untuk kemacetan di Jakarta saja. Karena kemacetan berdampak juga bagi penurunan efektivitas kerja dan pemborosan bahan bakar yang berdampak pada pencemaran lingkungan.

Membangun Monorail dan Subway?
Mungkin hanya sebatas mimpi... pemerintah enggan mengeluarkan uang sebanyak itu, belum lagi ditambah dengan trauma pemerintah akan kerusuhan yang timbul pada saat pembebasan lahan, atau eksekusi tanah milik pemerintah sendiri. Anda semua kan pasti tau bagaimana watak kaum urban yang cenderung keras, lebih keras dia daripada pemilik tanahnya.

Nahh..sekarang kita bahas solusi-solusi apa saja yang mampu mengubah keadaan lalu lintas kita menjadi lebih baik:

1. Trafic Jam Crisis Centre
Jakarta memang mempunyai Traffic Management Center Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, namun kayaknya tidak berfungsi dengan baik. Traffic Jam Center yang baru harus menyediakan Hotline yang bisa dihubungi pengendara untuk menginformasikan kemacetan dan minta rekomendasi rute alternatif. Tidak usah sampai menyediakan streaming dari CCTV, karena hanya beberapa orang yang bisa menikmati teknologi ini, cukup telepon, lalu bicara dari mana dan mau kemana, dan minta rekomendasi rute...Kalau sekarang, fasilitas tentang keadaan lalu lintas biasa didapat para pengendara kendaraan bermotor melalui siaran radio yang menyiarkan  info lalu lintas..Itu pun informasinya berasal dari pengendara yang lain..

Juga untuk melaporkan angkutan umum atau bus yang menjadi penyebab kemacetan, sehingga Traffic Jam Center ini bisa melayangkan teguran pada perusahaan transportasinya. Tiga kali mobil yang sama dapat keluhan, kirim surat rekomendsi ke polisi untuk menghentikan bus/angkot itu agar tidak beroperasi lagi.

2. Peremajaan BUS
Ganti semua bus tua dengan bus baru yang keren, supaya para pengendara mobil beralih  menggunakan bus yang nyaman, saya juga mau banget kalau naik bus seperti itu, ada AC dan Televisinya.
Cukup beli 1000 unit saja, sudah tertolong kemacetan di sini. Soal dananya bagaimana? Paling pengadaan bus baru ini tidak sampai menelan biaya 1 T, daripada harus membangun monorail 2T lebih hanya untuk lingkup kecil..Itu pun belum termasuk dana-dana yang mungkin saja akan dipersalahgunakan oleh pejabat kita yang akhir-akhir ini terungkap bahwa banyak diantara mereka adalah seorang mafia.

3. Pembenahan Busway
Pernahkah Anda merasakan letihnya menunggu Busway di jam sibuk? Saya hanya takut kalau lantai haltenya rubuh menampung orang yang begitu banyak, gerah, berdesakan, terjepit, terpeleset saat hendak naik, wah saya mau pingsan rasanya....! Perjalanannya memang lebih cepat tapi menunggunya bisa memakan banyak waktu.


Bagaimanapun tujuan awal dibangunnya fasilitas Busway, supaya para pengguna mobil pindah untuk menggunakan Busway, saya berani menjamin, para pengendara mobil pribadi enggan menggunakan Busway dengan keadaan seperti ini. Saran saya lebih tarifnya dinaikan khusus jam sibuk, membatasi penumpang, dan membenahi pelayanan dari tarif yang naik.Karena pada dasarnya 'Pengguna adalah Raja' yang harus dipenuhi haknya.

Tapi bagaimana dengan orang miskin yang hendak menggunakan Busway? Lihat dahulu tujuan dari masing-masing transportasi, Busway kan awalnya dibuat agar pengendara mobil pribadi pindah menggunakan Busway, supaya mobil di jalan berkurang, sebaiknya tetap fokus dengan tujuan itu. Ini Busway dibuat jadi angkutan massal, satu pil untuk segala obat sakit kemacetan Jakarta.... Mungkin tidak yaaaa??..Tidak kuat Transjakarta dikasih beban sebesar itu sementara support dari Pemprov DKI Jakarta kurang.

4. Shelter Hujan
Hujan=macet bagi para pengemudi di jalan. Ini bisa dikurangkan dengan membangun Shelter hujan bagi para pengemudi motor, daripada mereka bergerombol membuat kemacetan di under pass, di bawah fly over, atau jembatan. Buat distribusi saluran air, agar air tetap mengalir deras di bawah jembatan-jembatan tersebut, agar pengendara motor tidak berlindung disana. Keadaan itu biasanya akan menyebabkan kemacetan parah.


5. Anti Rush Hour Company
Perusahaan, lembaga atau sekolah yang memiliki karyawan/siswa lebih dari 50 orang dan jam masuk/pulangnya di luar rush-hour, diberi keistimewaan seperti pemotongan pajak, dan tampilan iklan mereka secara gratis di spot Traffic center (sperti poin sebelumnya). Ini akan mendorong perubahan budaya kerja dari konvensional yang menghabiskan dana sangat besar, ke zaman lebih modern, memanfaatkan sepenuhnya IT dan paperless.


6. Voucher Diskon Anti Rush Hour
Pemerintah bisa membagikan Voucher diskon potongan bekerja sama dengan Taksi-taksi khusus atau B usway. Diskon itu berlaku bila mereka naik/turun di jam-jam seperti 5-7 pagi, 9-11 siang, 3-5 sore, 7-9 malam. Juga bagi taksi hanya berlaku bila mereka naik atau pergi ke tempat tertentu.


7. Tarif Parkir Khusus Rush Hour
Berlakukan tarif khusus parkir saat kendaraan masuk parkir pada rush hour pagi, dan keluar parkir pada rush hour sore. Misalnya kendaraan masuk parkir pagi jam rush hour pagi 8.30, maka dia harus membayar langsung sekitar Rp. 2000 di luar biaya parkir. Juga saat dia keluar pada rush hour sore misalnya jam 5.30, ada tambahan Rp 2000 untuk biaya parkir. Ini juga bisa dipertimbangkan untuk diberlakukan pada tol.


8. Hilangkan Sistem Setoran Angkot
Ini sebenarnya paling sensitif, bisa menimbulkan huru-hara dan kerusuhan. Tapi penguasaan swasta perseorangan pada angkot menengah merupakan kanker bagi lalulintas di Indonesia. Ini membuat mereka demi setoran ngetem sembarangan berlama-lama, dan sudah mati rasa pada dengan pengemudi yang kesal karena dibuat macet oleh mereka. Polisi sudah tidak mampu mengatasinya, karena cenderung polisi yang bertugas sama saja ditempat itu jadi sudah saling kenal.

Memberlakukan sistem gaji dan bukan setoran harus diterapkan pada juragan-juragan angkot ini. Agar para supirnya tidak suka ngetem untuk mengejar setoran.


9. Sertifikasi Pengemudi Angkutan
Haduh.. parah sekali profil para pengemudi angkot ini, ABG alay, preman jalanan, mantan kriminil, dan lain-lain. Tidak berlaku sopan di jalan dan sama penumpangnya, membuat naik pitam (tapi takuuut..). Berhenti di tengah jalan sembarangan, mendahului kendaraan dengan kencang hanyah untuk kemudian berhenti mendadak di depan kita... Sinting....! Untuk mengemudikan angkot perlu didirikan seperti LPK (Lembaga Pelatihan Keterampilan), dan mendapatkan sertifikasi dari LPK ini. Jangan urusan pelatihan dan sertifikasi diserahkan sama polisi, nanti mereka terlalu akrab sama polisi dan jadi tidak ada takutnya.Polisi pun bisa menanyakan SPA mereka ini, dan mencabut kalau pelanggarannya mengenai tata-tertib angkutan umum seperti mengangkut penumpang di tempat sembarangan. Bahkan kalau perlu DLLAJ juga punya hak untuk mencabut SPA mereka...Sementara SIM-nya lain lagi...itu urusan Polisi.


10. Crowd Point Tax
Mall, pasar, sekolahan, buruh, bisa bikin pusing 7 keliling macet disini. Jadi sarangnya angkot, kaki lima, gerombolan orang, dan sebagainya. Alhasil jadi macet total selamanya....
Untuk beginian saran ane pemerintah menerapkan yang namanya Pajak Kemacetan bagi pemilik/pengelola tempat yang suka jadi sumber kemacetan, bikin tinggi biaya pajaknya. Supaya mereka mengerahkan semua anggotanya untuk mengatur jalan supaya lancar, mengurus angkot yang berhenti sembarangan. Dengan seperti ini polisi bisa fokus "mengejar" koruptor atau pelaku kriminal, daripada mengurus angkot yang ngeyel....


11. Larangan Konvoi Pembesar (Pejabat)
Lebih baik negara membalikan mereka helikopter dinas deh, daripada diberikan mobil dinas yang mewah. Yang kecil-kecil second harganya sama kaya beli mobil mewah sekelas Lexus, tinggal menggaji pilot helikopter yang lumayan besar. Ini berlaku juga buat para pebisnis, dilarang menggunakan mobil mewah, lebih baik kita suruh beli helikopter saja. Suruh PTDI (Dirgantara Indonesia) produksi helikopter murah meriah yang banyak, daripada buat helikopter tempur sebagai senjata pembunuh yang susah lakunya... Jadi sekalian mengoptimalkan produk kedirgantaraan dalam negeri. sekalian juga kasih buat polisi, supaya mereka mudah mencapai titik-titik kemacetan dan mengurangi kemacetan jalan..


12. Pengetatan Pembatasan Kepemilikan Mobil
Ini paling sulit, susah-susah mudah dan juga sensitif. Tidak bisa dipungkiri kemacetan adalah karena jalan sudah tidak bisa menampung kapasitas mobil yang terus berkembang (juga motor).
Saya sarankan agar pemerintah menggalakan program city car, kecilkan pajaknya, kalau perlu disubsidi. Mobil-mobil mini jenis ini berhasil mengatasi kemacetan di kota-kota besar negara Eropa. Dan berlakukan mobil mini seperti ini dikecualikan dalam 3-in-1, jadi boleh sendirian melewati 3 in 1. Hal ini akan mendorong orang meninggalkan mobil-mobil besarnya yang menghabiskan tempat dan memenuhi jalan, dan berganit  dengan City Car yang lebih efisien.

SALAM RUMPUT

0 komentar:

Posting Komentar