Benarkah Pengamen itu sama dengan Preman?..
Sebuah pengalaman yang bukanlah hal yang aneh..Setiap minggu saat Obet harus pulang dan pergi dari Bogor-Bekasi atau sebaliknya, Obet selalu merasakan sebuah kriminal terselubung di balik kedok para Pengamen. Pengamen yang tidak ubahnya seperti Preman yang melakukan pemerasan kepada penumpang.,Hal ini tentu saja membuat para penumpang resah..Banyak diantara mereka yang mengeluhkan atas tindakan yang dilakukan Pengamen tersebut..Pengamen tersebut meminta uang kepada penumpang secara paksa..Bahkan ada yang marah ketika diberi uang Rp 500..Padahal kehadiran mereka bukanlah menghibur, melainkan memeras..Tragis bangettt..Mungkin mereka pikir semua penumpang ini adalah orang berduit??!?!?!?!!..
Jumlah mereka tidaklah sedikit..Dalam satu kali pemberangkatan dari Terminal Bekasi hingga Pintu Tol Bekasi Timur, tidak kurang dari 3 Pengamen masuk ke dalam bis..Susahnya mendapatkan pekerjaan dan faktor ekonomilah yang memicu hal itu terjadi..Sebagai penyedia layanan transportasi, hendaknya para supir dan kernet juga membantu untuk menanggulanginya..Karena saat kejadian, kernet dan supir cenderung diam saja..
Harus bagaimana lagi?..
Sebagai pengguna setia sarana transportasi umum, Obet berharap dari Pemerintah Kota Bekasi bisa mengatasi hal ini agar tidak berkepanjangan..Katanya kita diharuskan menggunakan transportasi umum..Tapi kalau ternyata tidak menjamin keamanan dan kenyamanan, buat apaaa??????...Jangan sampai predikat Adipura akan hilang karena masalah klasik seperti ini..
Wajarlah kalau Obet menganggap Pengamen zaman sekarang tidak lebih dari Preman..Predikat penghibur bukanlah menjadi kata yang tepat bagi para Pengamen kota yang berdekatan dengan Jakarta itu, melainkan julukan "Pemeras"lah yang pantas bagi mereka..
Sebagai orang Bekasi asli, Obet merasakan banyaknya perubahan yang terjadi di kota ini.. Dari hal baik hingga yang tidak baik..Hendaknya semua ini menjadi renungan kita bersama agar kota ini berkembang dengan baik..
0 komentar:
Posting Komentar