Kamis, 22 April 2010 By: obet

Buka Facebook Bisa Berujung Kematian


Ibu empat orang anak tewas karena sebuah klik mouse. Hayley Jones mengubah status Facebooknya dari married menjadi single dan mengantarkannya pada kematian tragis. Ia tewas karena tusukan Brian Lewis pacarnya yang cemburu.

Jones bukan yang pertama bernasib tragis setelah mengupdate status Facebooknya.
Seperti kasus di 2008, Wayne Forrester, seorang supir truk di London, menusuk istrinya Emma hingga meninggal karena alasan yang sama, menjadi “single” di Facebook setelah empat hari meninggalkan rumah.

Meskipun posting publik terhadap status perkimpoian jarang berujung pada kematian, tapi hal itu dapat menimbulkan perasaan tak berdaya, dendam dan amarah mendapat penolakan dari pasangannya.

“Single atau married hanyalah sebuah kata, tetapi jika anda memberitahukan di Facebook akan seperti memberitakan ke seluruh dunia,” kata Dr Lisa Rene Reynolds, penulis buku Still a Family.

“Internet sangatlah efektif dalam menyebarkan putusnya sebuah hubungan. Seperti berkeliling kota mengatakan dirimu single, tetapi sangat berbeda jika diposting di Facebook.”

Jones (26) ditemukan anak-anaknya meninggal akibat ditusuk beberapa hari setelah ia mengubah statusnya dalam situs jejaring sosial. Pembunuhnya, mantan kekasih masa remaja, berusia 31 tahun telah dipenjarakan seumur hidup.

Seminggu setelah Jones mengubah profilnya, Lewis terdengar memberitahukan pada teman-temannya bahwa jika ia tidak dapat memiliki wanita itu, begitu pula bagi orang lain. “Karena aku membunuhnya lebih dulu.”

Dalam keadaan tertentu, kehilangan pasangan sangatlah menyakitkan akan tetapi hal tersebut semakin menjadi ketika diumumkan di situs jejaring sosial, kata Michele Wiener-Davis pekerja sosial, terapis perkimpoian dan penulis buku Divorce Busting.

Tidak ada bentuk lain penolakan yang besar saat satu orang memutuskan untuk pergi dan yang satunya lagi tidak memiliki hak untuk menahannya. “Kita memang tersambung dengan orang lain, dan saat orang itu tidak lagi tertarik hal itu akan menggoyahkan identitas kita,” timpalnya.

Ia mengatakan mengumumkan sebuah niat di Facebook adalah sebuah penolakan besar. “Orang akan cenderung berfikir bahwa ia tidak dicintai. Hal itu bisa menjadi sangat berat,” katanya.

Kebanyakan pengguna Facebook terlihat hancur saat mereka terindikasi mengubah status hubungan. Tapi bagi banyak orang, memasukan hal tersebut di Facebook menjadi penting karena orang suka menjadi terkenal, kata Dr Scott Haltzman, Psikiater dan penulis buku The Secret of Happily Married Man dan Eight key to Building a Lifetime of Connection and Contentment.

“Ada sesuatu tentang publikasi yang membuat seseorang merasa diakui dan lebih nyata,” katanya. “Untuk sebagian orang memasukan sesuatu di Facebook seperti menaruh nama di surat kabar. Seperti mendapatkan penghargaan publik terhadap diri sendiri.”

Akan tetapi penghargaan tersebut dapat menjadi berbahaya ketika seorang mantan pasangan yang tidak stabil menyangkut kontrol diri. “Akan ada amarah dan cemburu,” Reynolds mengatakan. “Dalam beberapa kasus, dapat menjadi masalah kekerasan domestik,” ingatnya. Tampaknya itu bisa menjadi peringatan pada kita semua.

sumber: http://www.inilah.com/berita/teknologi/2009/09/18/157410/facebook-bisa-berujung-kematian/

0 komentar:

Posting Komentar